Bunda

Senin, 29 Maret 2010
Catatan ini aku buat setelah aku melihat sebuah video dari temanku.. Pada mulanya aku pun agak enggan untuk memutarnya, tapi sudahlah,, buat mengisi waktu di saat sedang aku suntuk dengan tugas kuliah yang deadline nya sudah sangat dekat. Namun setelah ku menyimaknya, perlahan terus ku simak dengan seksama... Cukup lama bagiku, tapi bagusnya video ini diputar dengan alunan lagu lembut yang sudah tak asing lagi bagiku yang berjudul “Bunda” yang dinyanyikan seorang musisi terkenal di negeri ini. Sambil ku pandangi layar laptopku yang sedang menampilkan film pendek itu, apa yang aku simak keserap kata-katanya sambil ku simpan dalam locus-locus otakku.. Setelah itu terpikir untuk ku untuk menulis (baca:menyalin) kata-kata di video itu ke dalam sebuah tulisan pendek ini, yang bisa kalian baca sekarang juga ketika kalian buka catatanku ini..
***********
Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan..
Menjelang diturunkan dia bertanya kepada Tuhan, “Para malaikat disini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia.”
“Tetapi, bagaimana cara saya hidup di sana, saya begitu kecil dan lemah,” kata si bayi.
Tuhan menjawab, “Aku telah memilih satu malaikat untukmu. Ia akan menjaga dan mengasihimu.”
“Tapi di surga, apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa. Ini cukup bagi saya untuk bahagia,” demikian kata si bayi.
Tuhan pun menjawab, “Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari, dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan jadi lebih berbahagia.”
Si bayi pun bertanya kembali, “Dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepada-Mu?”
Sekali lagi Tuhan menjawab, “Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa.”
Si bayi pun masih belum puas, ia pun bertanya lagi, “Saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat. Siapa yang akan melindungi saya?”
Dengan penuh kesabaran Tuhan pun menjawab, “Malaikatmu akan melindungimu, dengan taruhan jiwanya sekalipun.”
Si bayi pun tetap belum puas dan melanjutkan pertanyaannya, “Tapi saya akan bersedih karena tidak melihat Engkau lagi.”
Dan Tuhan pun menjawab, “Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku, walaupun sesungguhnya Aku selalu berada di sisimu.”
Saat itu surga begitu tenangnya, sehingga suara dari bumi dapat terdengar, dan sang anak dengan suara lirih bertanya, “Tuhan… jika saya harus pergi sekarang, bisakah Engkau memberitahu siapa nama malaikat di rumahku nanti?”
Tuhan pun menjawab, “Kamu dapat ,memanggil malaikatmu……….IBU.”
***
Kenanglah Ibu yang menyayangimu..
Untuk Ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kau pergi..
Ingatkah engkau, ketika Ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu..
Ingatkah engkau ketika jemari Ibu mengusap lembut kepalamu? … dan ingatkah engkau ketika air mata menetes dari mata Ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit?”
Sesekali jenguklah Ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah tempat kau dilahirkan..
Kembalilah memohon maaf pada Ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu..
Jangan biarkan engkau kehilangan saat-saat yang akan kau rindukan di masa datang, ketika Ibu telah tiada……..
Tak ada lagi di depan pintu yang berdiri menyambut kita..
Tak ada lagi senyum indah tanda bahagia..
Yang ada hanya kamar kosong tiada penghuninya..
Yang ada hanya baju yang digantung di lemari kamarnya..
Tak ada lagi, dan tak akan ada lagi yang meneteskan air mata mendo’akanmu di setiap hembusan nafasnya..
Kembalilah segera… peluklah Ibumu….yang selalu menyayangimu..
Ciumlah tangan Ibu yang selalu merindukanmu…dan berikan yang terbaik di akhir hayatnya..
Kenaglah semua cinta dan kasih sayangnya…………

************
P.S.
aku kira setelah baca tulisan ini pasti ada yang netesin air mata… Piss!! ^_^V
“KEEP OUR MOM AND LOVE HER FOREVER!!!”